Translate

Kamis, 10 Mei 2012

Cerita bersambung : KILAYA…WAKTU MEMBAWAKU PADA CINTA. (1)


KILAYA…WAKTU MEMBAWAKU PADA CINTA.
Karya : Iskandar Zulkarnain M
Keadaan di lantai 4 itu sangat sunyi, tak ada satu pun orang yang terlihat di sekitar rumah sakit itu kecuali Haikal dan temannya. Kesunyian itu membuat suasana menjadi seram. Haikal dan Deva yang bertugas piket hari itu menjadi sedikit sangat terkejut, karena ada pasien rawat inap yang menjerit tiba-tiba.
”Aaaaaaaaaa….aa….” jerit pasien itu.
Dengan spontan Haikal dan Deva langsung bergegas ke kamar Delima satu. Setiba di kamar, Hiakal dan Deva langsung memberikan obat bius kepada pasien gila itu, dan pasien gila itu tertidur di lantai. pasien itu bernama Kilaya, dia menjadi gila karena kedua orang tuanya bunuh diri. Kedua orang tuanya bunuh diri karena perusahaan ayahnya di New York telah bangkrut dan mereka jatuh miskin. Sekarang Kilaya tidak mempunyai semangat hidup. Dia selalu berusaha bunuh diri, tapi sayang usahanya itu selalu saja diketahui oleh Haikal. Sebenarnya Kilaya tidak gila, tapi dia berusaha untuk gila.
Kilaya adalah teman Haikal saat SMA, mereka sebenarnya bersahabat. Tapi sayang, Kilaya menganggap Haikal seperti musuh, karena Haikal mendapatkan beasiswa kedokteran dari salah satu universitas di San Fransisco, itulah yang menyebabkan mereka bermusuhan. Setelah Kilaya tertidur di lantai, Haikal pun langsung mengangkatnya ke tempat tidur.
“(menatap Kilaya) sayang….., kenapa deritanya seberat ini, cantik wajahnya tak secantik hidupnya.” Kata Haikal dalam hati.
“Kenapa loe Kal?” Tanya Dev yang mengagetkan Haikal.
“nggak, gak apa-apa kok.” Jawab Haikal sambil menatap Kilaya yang tidur dengan lelapnya.
            Haikal dan Dev pun kembali ke meja piket mereka yang tidak jauh letaknya dari kamar Kilaya. Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing. Haikal tinggal bersama pamannya di Indonesia, ayahnya sudah meninggal saat dia berumur 5 bulan di kandungan, sedangkan ibunya perancang busana ternama di Kanada. Pamannya bekerja di suatu perusahaan perfilman ternama di Indonesia, dan pamannya belum mempunyai isteri karena masih sangat suka pacaran dengan artis-artis pendatang baru.
            Malam itu rumah keadaan kosong, tidak tampak satu orangpun didalam rumah. Dan keadaan rumah yang sepi, ditambah lagi lampunya tidak ada yang menyala. Keadaan di sekitar dan didalam rumahpun sangat gelap, Haikal yang baru pulang kerja itu semakin kelihatan suntuk karena pamannya belum pulang dari kantor.
“Dasar si Paman, pasti dia lagi enak-enakan jalan sama si Lidya artis pendatang baru itu, padahal umur udah kepala empat, tapi masih aja kelakuan kayak anak kuliahan, gonta-ganti pacarrrrr….gak ada habisnya, sebulan yang lalu Lavelina di pacarin, kemarin Kartika, sekarang Lidya, besok siapa lagi….MAK EROT(sambil marah), Aku aja sampai sekarang masih ngejomblo, waktu minta si paman nyariin pacar buat aku, eh….malah diembat.” Ngeluh Haikal sambil berjalan meraba-raba untuk menyalakan lampu.
Saat lampu di nyalakan, ternyata pamannya berada tidak jauh dari tempat Haikal menyalakan lampu.
“Udah puas ngeluhnya?” Tanya paman dengan senyum yang tertahan.

*****BERSAMBUNG*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar