Penyusun: Ummu ‘Ummar dan Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi
Muroja’ah: Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi
Beriman kepada kitab-kitab Allah
adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana firman Allah azza wa jalla
yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’:
136)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah ta’ala memerintahkan agar kita beriman kepada-Nya, kepada Rasul-Nya shallallahu’alaihiwasallam, kepada kitab-Nya yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya yakni Al-Qur’an dan juga memerintahkan agar kita mengimani kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an. Dalam hadits dari Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda, “Hendaknya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasu-lNya, hari Akhir dan hendaknya engkau beriman kepada qadar (takdirNya), yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim)
Saudariku, perlu kita ketahui
bersama bahwa keimanan kepada kitab-kitab Allah terkandung di dalamnya empat
unsur, yaitu:
Pertama, adalah beriman bahwa kitab-kitab itu benar-benar
diturunkan dari sisi Allah ta’ala.
Kedua, beriman kepada apa yang telah Allah namakan dari
kitab-kitabNya dan mengimani secara global kitab-kitab yang kita tidak ketahui
namanya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca supaya manusia dapat melaksanakan
keadilan.” Ayat ini menunjukkan bahwa terdapat kitab bagi setiap Rasul,
akan tetapi kita tidak mengetahui seluruh namanya. Adapun kitab-kitab yang kita
ketahui namanya adalah Al-Qur’an Al-Karim yang diturunkan kepada Nabi kita
Muhammad shallallahu’alaihiwasallam, Injil yang diturunkan kepada Nabi
Isa ‘alaihissalaam, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihissalaam,
Suhuf Ibrohim, dan Taurat (Ada sebagian ulama yang menyatakan kitab yang
diturunkan bagi nabi Musa ‘alaihissalaam adalah Taurat, ada pula yang
menyatakan bahwa bagi nabi Musa ‘alaihissalaam terdapat kitab lainnya
yaitu Suhuf Musa).
Ketiga, yaitu membenarkan berita-berita yang benar dari
kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita terhadap berita-berita
Al-Qur’an dan juga berita-berita lainnya yang tidak diganti atau dirubah, dari
kitab-kitab terdahulu (sebelum Al-Qur’an).
Keempat, yaitu mengamalkan hukum-hukum yang tidak dihapus (nasakh)
serta dengan rela dan pasrah menerimanya, baik kita ketahui hikmahnya atau
tidak. Ketahuilah saudariku, bahwa seluruh kitab yang ada telah terhapus
(mansukh) dengan turunnya Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan
Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai
muhaimin terhadap kitab-kitab yang lain itu.” (QS. Al-Maa’idah 5:48).
Artinya, Al-Qur’an sebagai ‘hakim’ atas kitab-kitab yang ada sebelumnya. Maka
tidaklah diperbolehkan untuk mengamalkan hukum apapun dari hukum-hukum
terdahulu, kecuali yang sah dan diakui oleh Al-Qur’an.
Buah Keimanan Kepada Kitab-Kitab
Allah
Setelah mengetahui bagaimana
mengimani kitab-kitab Allah secara benar, maka tentunya keimanan tersebut akan
berdampak bagi diri seorang muslim. Diantara buah keimanan tersebut adalah:
- Mengetahui pertolongan Allah ta’ala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
- Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah ta’ala mensyari’atka kepada setiap kaum sesuai dengan keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maa’idah 5:48)
Semoga kini engkau memahamibagaimana
beriman kepada kitab-kitab Allah ta’ala secara benar. Kitab-kitab yang
seluruhnya adalah kalamullah yang disampaikan oleh malaikat Jibril
kepada setiap Rasul. Tunduk dan berserah diri dengan apa yang ada pada kitab
terakhir yang diturunkan yaitu Al-Qur’an dengan tanpa menafikan kebenaran yang
ada pada kitab-kitab sebelumnya. Mengamalkan seluruh hukumnya tanpa memilih
sebagian ayat dan menolak ayat lainnya yang ini merupakan tindakan kekufuran - na’udzubillahi
min dzalik-. Semoga Allah memudahkan kita dalam menjalankan syari’at ini.
Hanya Allah-lah tempat bersandar dan memohon pertolongan.
Maroji’:
- Pelajaran Tauhid untuk Tingkat Lanjutan. Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif. Darul Haq.
- Syarah Tsalaatsatul Ushuul - terjemahan -, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin/. Al Qowam.
- Syarah Al ‘Aqidah Al Wasithiyah li Jam’il ‘Ulama. Dar Ibnul Jauzi.
***
Artikel www.muslimah.or.id
- Tags: Aqidah, Iman, Kitab Allah
3,410
Artikel
Terkait
- Ma’had Umar bin Al-Khatthab Membuka Pendaftaran Pelatihan Bahasa Arab Semester II
- Kajian Online Ramadhan (LIVE): Iringi Ramadhan dengan Ilmu (Rutin Selama 20 Hari, 1 - 20 Ramadhan)
- Memahami Pernyataan “Aku Beriman Kepada Allah”
- Ma’had Umar bin Khattab Yogyakarta Menerima Santri Baru
- Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar