KILAYA…WAKTU MEMBAWAKU PADA CINTA.
Karya : Iskandar Zulkarnain M
Karya : Iskandar Zulkarnain M
Keadaan
di lantai 4 itu sangat sunyi, tak ada satu pun orang yang terlihat di sekitar
rumah sakit itu kecuali Haikal dan temannya. Kesunyian itu membuat suasana
menjadi seram. Haikal dan Deva yang bertugas piket hari itu menjadi sedikit
sangat terkejut, karena ada pasien rawat inap yang menjerit tiba-tiba.
”Aaaaaaaaaa….aa….”
jerit pasien itu.
Dengan
spontan Haikal dan Deva langsung bergegas ke kamar Delima satu. Setiba di
kamar, Hiakal dan Deva langsung memberikan obat bius kepada pasien gila itu,
dan pasien gila itu tertidur di lantai. pasien itu bernama Kilaya, dia menjadi
gila karena kedua orang tuanya bunuh diri. Kedua orang tuanya bunuh diri karena
perusahaan ayahnya di New York telah bangkrut dan mereka jatuh miskin. Sekarang
Kilaya tidak mempunyai semangat hidup. Dia selalu berusaha bunuh diri, tapi
sayang usahanya itu selalu saja diketahui oleh Haikal. Sebenarnya Kilaya tidak
gila, tapi dia berusaha untuk gila.
Kilaya
adalah teman Haikal saat SMA, mereka sebenarnya bersahabat. Tapi sayang, Kilaya
menganggap Haikal seperti musuh, karena Haikal mendapatkan beasiswa kedokteran
dari salah satu universitas di San Fransisco, itulah yang menyebabkan mereka
bermusuhan. Setelah Kilaya tertidur di lantai, Haikal pun langsung mengangkatnya
ke tempat tidur.
“(menatap
Kilaya) sayang….., kenapa deritanya seberat ini, cantik wajahnya tak secantik
hidupnya.” Kata Haikal dalam hati.
“Kenapa
loe Kal?” Tanya Dev yang mengagetkan Haikal.
“nggak,
gak apa-apa kok.” Jawab Haikal sambil menatap Kilaya yang tidur dengan
lelapnya.
Haikal dan Dev pun kembali ke meja
piket mereka yang tidak jauh letaknya dari kamar Kilaya. Setelah itu, mereka
pulang ke rumah masing-masing. Haikal tinggal bersama pamannya di Indonesia,
ayahnya sudah meninggal saat dia berumur 5 bulan di kandungan, sedangkan ibunya
perancang busana ternama di Kanada. Pamannya bekerja di suatu perusahaan
perfilman ternama di Indonesia, dan pamannya belum mempunyai isteri karena
masih sangat suka pacaran dengan artis-artis pendatang baru.
Malam itu rumah keadaan kosong,
tidak tampak satu orangpun didalam rumah. Dan keadaan rumah yang sepi, ditambah
lagi lampunya tidak ada yang menyala. Keadaan di sekitar dan didalam rumahpun
sangat gelap, Haikal yang baru pulang kerja itu semakin kelihatan suntuk karena
pamannya belum pulang dari kantor.
“Dasar
si Paman, pasti dia lagi enak-enakan jalan sama si Lidya artis pendatang baru
itu, padahal umur udah kepala empat, tapi masih aja kelakuan kayak anak
kuliahan, gonta-ganti pacarrrrr….gak ada habisnya, sebulan yang lalu Lavelina
di pacarin, kemarin Kartika, sekarang Lidya, besok siapa lagi….MAK EROT(sambil
marah), Aku aja sampai sekarang masih ngejomblo, waktu minta si paman nyariin
pacar buat aku, eh….malah diembat.” Ngeluh Haikal sambil berjalan meraba-raba
untuk menyalakan lampu.
Saat
lampu di nyalakan, ternyata pamannya berada tidak jauh dari tempat Haikal
menyalakan lampu.
“Udah
puas ngeluhnya?” Tanya paman dengan senyum yang tertahan.
*****BERSAMBUNG*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar