1. Benturan dengan kepentingan masyarakat.
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi.
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi
adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,
karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
2. Dorongan tanggung jawab sosial.
Berikut ini adalah klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
a. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas
kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen parsitipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja
yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan
selanjutnya dari perusahaan.
2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
3. Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
4. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5. Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
b. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak
menyesatkan masyarakat.
c. Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
d. Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
3. Etika bisnis.
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri.
1. Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen.
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut adalah beberapa contohnya :
a. Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga
terhadap produk.
b. Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya sehingga diperlukan
penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
c. Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
d. Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.
2. Hubungan dengan karyawan.
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
3. Hubungan antar bisnis.
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
4. Hubungan dengan investor.
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
5. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan.
hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.
4. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP).
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak
dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur
kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti
cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi
menjaga lingkungan.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang
berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang
lainnya.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan
dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang
berfungsi sebagai plasma.
e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.
* Tanggung jawab sosial (sosial responsibility).
- Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk
menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya.
contoh : Bertanggung jawab terhadap investor, untuk memaksimalkan profit, karyawan,
konsumen dan bisnis lain.
1.Benturan dengan kepentingan masyarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan.sering terjadi pada berbagai tingkat perusahaan.benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi.
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Ada beberapa pendorong etika bisnis yaitu diantaranya:
1. Dorongan dari pihak luar.dari lingkungan masyarakat.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri,sisi humanism pebinis yang melibatkan rasa,karsa dan karya yang ikut mendorong bisnis yang baik dan jujur.
2.Dorongan tanggung jawab social
Klasifikasi masalah social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis sebagai berikut:
1.Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiataan internal bersifat sangat kaku,keras dan otoriter.hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan yaitu:
a.peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
b.adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki8 sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasi.
c.penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja yang menyenangkan dan baik.
d.peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e.kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan modal bagi perkembangan dari perusahaan.
2.ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi,keseimbangan antara manusia dan alam lingkungan banyak dipengaruhi oleh proses produksi.contohnya penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
3.penghematan enrgi
Pengurasan besar-besaran energy berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu batubara,minyak dan gas.
4.partisipasi pembangunan bangsa
Masyarakat pembisnis harus memerlukan kesadaran agar sukses dalam bisnisnya.akan adanya kesadaran maka akan membantu pemerintah menangani masalah penganguran.
5.gerakan konsumerisme
Tujuan dari gerakan konsimerisme adalah:
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap konsumen.
b. Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan dan mendidik masyarakat.
c. Diselengarakan panel panel diskusi antara konsumen dan produsen
d. Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses public relation agar konsumen puas
3.Etika bisnis
Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis
1.Hubungan antara bisnis dengan langanan atau konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dan produsen.contohnya:
a. Kemasan yang bverbeda-beda sehingga menyulitkan konsumen
b. Kemasaan tidak dapat mengetahui isi didalamnya.
c. Promosi
d. Pemberian servis
2.Hubungan dengan karyawan
Bentuk ini meliputi:penerimaan,latihan,promosi dan transfer.
3.Hubungan antara bisnis
Hubungan yang terjadi antara perusahaan,baik perusahaan pesaing,penyalur dan grosir.
4.Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini.sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
5.Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakeholder yang berlawanan dengan konsep stockholder.
4.Bentuk-bentuk tanggung jawab social suatu bisnis.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab social yang dapat kita ketahui diindonesia adalah:
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila ( HIP)
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
c. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3)
d. Perkebunan Inu Rakyat ( PIR)
e. System Bapak Angkat-Anak Angkat
Sumber :http://community.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar